Pakaian adat Penyimbang Melinting adalah pakaian tradisional yang berasal dari Lampung Timur, Indonesia. Pakaian ini biasanya dikenakan dalam acara-acara adat dan upacara pernikahan1. Busana pengantin perempuan berupa kain tapis cekil, baju kurung dari bahan brokat putih, selendang jungsarat, selapai, bulu serti, dan selop. Adapun pengantin laki-laki menggunakan celana pantalon, kemeja putih, kain tumpal, kekat akin, kerembung, punduk (keris), dan selop1.
Mempelai perempuan menggunakan siger atau mahkota pengantin bercabang lima, dengan setiap cabang memiliki rumbai yang menutupi wajah sang gadis. Sementara, mempelai laki-laki menggunakan kopiah emas sebagai penghormatan. Selain dua aksesoris tersebut, pasangan pengantin Melinting menggunakan kalung buturan, kalung papan jajar, gelang burung, dan gelang kano1. Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang pakaian adat Penyimbang Melinting? π
Apa arti dari tapis cekil?
Tapis adalah kain tenunan yang bersulamkan benang emas untuk upacara adat di Lampung, biasanya dipakai oleh wanita1. Namun, saya tidak menemukan informasi spesifik tentang arti dari “tapis cekil”. Apakah Anda memiliki informasi tambahan yang dapat membantu saya untuk mencari jawaban yang lebih akurat? π
Apa perbedaan antara tapis dan songket?
Tapis dan songket adalah dua jenis kain tradisional yang berasal dari Indonesia. Keduanya memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
Tapis adalah kain tenunan yang berasal dari daerah Lampung, pulau Sumatera. Kain ini dikenal juga dengan sebutan Tapis Lampung dengan jenis tapis, motif dan maknanya yang unik1. Tapis biasanya dipakai oleh wanita dan digunakan dalam acara-acara adat serta upacara pernikahan1.
Sementara itu, songket adalah kain tenun tradisional yang ditenun dengan tangan. Keindahan kain songket adalah karena ditenun dengan benang berwarna emas dan perak2. Kain songket biasanya dikenakan sebagai pakaian dari acara-acara resmi dan juga biasanya dipajang sebagai tapestry2.
Jadi, perbedaan utama antara tapis dan songket terletak pada asal daerah, motif, dan cara pembuatannya. Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang tapis atau songket? π
Apakah ada jenis-jenis songket lain di Indonesia selain Palembang?
Ya, selain Palembang, ada beberapa daerah lain di Indonesia yang juga menghasilkan kain songket yang indah. Beberapa daerah di Sumatra yang juga menjadi lokasi penghasil Songket terbaik dalam kelasnya meliputi daerah-daerah di Minangkabau atau Sumatra Barat seperti Pandai Sikek, Silungkang, Koto Gadang, dan Padang1. Di luar Sumatra, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, Sulawesi, dan daerah-daerah lain di Indonesia1.
Ada beberapa jenis songket yang populer di Indonesia. Berikut adalah beberapa jenis songket yang dilansir dari buku Kamus Istilah Tarian Melayu karya Irwan P Ratu Bangsawan:
- Kain songket benang mas lepus dan warna-warni
- Kain songket benang mas lepus biasa
- Kain songket benang mas lepus jando baraes (hijau, merah, dan kuning)
- Kain songket benang jando penganten (hijau dan merah)
- Kain songket benang emas bungo inten
- Kain songket benang emas tretes midar atau bidar
- Kain songket benang emas pulir biru
- Kain songket benang emas kembang siku hijau
- Kain songket benang emas bungo cino
- Kain songket benang pacik
- Kain songket benang emas cukitan2
Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang salah satu jenis songket tertentu? π
Apa saja motif-motif yang umum digunakan pada songket?
Songket adalah kain tenunan tradisional yang berasal dari Indonesia. Kain ini memiliki motif-motif yang indah dan unik, yang mencerminkan budaya dan sejarah daerah asalnya. Beberapa motif yang umum digunakan pada songket antara lain:
- Motif Lepus: Motif ini paling sering diangkat pada kain songket, dengan benang emas yang relatif lebih penuh1. Motif lepus pun masih memiliki beberapa pembagian, seperti bintang berante, naga besaung, dan nampan perak1.
- Motif Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, Barantai Merah, Tampuak Manggih, Salapah, Kunang-kunang, Api-api, Cukie Baserak, Sirangkak, Silala Rabah, dan Simasam: Ini adalah motif-motif khas songket Pandai Sikek di Minangkabau2.
- Motif Alang atau Lumbung: Ini merupakan motif songket Lombok yang banyak mendapat inspirasi dari tempat penyimpanan hasil bumi suku Sasak setelah masa panen berlangsung3.
- Motif Tumpal: Kain songket yang digunakan memiliki motif geometris abstrak murni yaitu perulangan garis zig zag yang disebut dengan motif tumpal yang memiliki simbol keramahan, ketertiban, dan saling menghormati4.
Itulah beberapa motif yang umum digunakan pada kain songket. Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang salah satu motif tertentu? π
Apakah ada perbedaan antara tapis dan tenun ikat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar